SUAMIKU, AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH (Sebuah renungan dalam muhasabah)

Suamiku Aku mencintaimu karena Allah

Setiap saat ketika hari mulai beranjak petang, senjapun mulai menyingsing ke peraduan, sesekali aku dengan teduh menatap jendela sembari bermunajat dalam penantian.

Pahlawan ku pulang setelah seharian memperjuangkan kebahagiaan keluarga.

Dalam salammu, tak pernah kau tunjukkan wajah lelah, keluh kesah atau umpatan marah yang menjadikan ku pelampiasan atas kejadian sulit yang kau alami.

SUAMIKU, AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH


Setiap pagi, aku selalu ingin terbangun lebih awal untuk menyambut mu menatap hari hari yang terkadang terlihat berat untuk kau jalani..,

..,semua terlihat dari raut wajah yang sangat ku pahami.

Kebanggaan ku menyiapkan bekal untukmu berjuang.

Dalam munajadku jadikan bekal ini sebagai kekuatanmu dan dengan izin Allah semoga selalu diberikan kesehatan dan keselamatan.

Engkau selalu melarang ku meneteskan air mata, melarang ku bermuram durja..,

dan terlihat raut sedih wajahmu ketika wajahku menunjukkan gurat gurat amarah.

Dan terkadang aku menyesal, bergegas aku menghadap robbku untuk meminta pengampunan serta mohon dijauhkan dari sifat - sifat durhaka.

ALLAH AKAN MEMBUAT CINTA ITU MENJADI INDAH


Apapun dirimu suamiku, aku mencintaimu karena Allah dan Allah yang akan membuat cinta itu menjadi indah.

Terpatri dalam sanubari ku bahwa engkaulah pintu surgaku.

Menaatimu, mewujudkan permintaanmu, menerima setiap nasihatmu adalah ladang amal bagiku.

Suamiku, aku mencintaimu karena Allah dan Allah yang akan menjaga cinta itu.

Aku percaya kepadamu, setiap engkau tak didekatku, aku selalu menitipkan mu kepada robbku, semoga engkau selalu dijaga dan selalu berada dijalan yang lurus, jalan yang diridhoi dan dirahmati Allah.

Tidak ada komentar untuk "SUAMIKU, AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH (Sebuah renungan dalam muhasabah)"